
Ket Foto: BMKG, Pj. Gubernur NTT dan BPBD NTT saat konferensi pers di kantor Gubernur NTT
Kupang, Indonesia -menyapa.com
Badan Meteorologi klimatologi Geofisika Nusa Tenggara Timur menghimbau kepada masyarakat NTT agar mewaspadai adanya cuaca ekstrem di NTT dan sekitarnya.
Himbauan dan informasi tersebut di sampaikan oleh Sti Nenot’ek, kepala Stasiun Meteorologi Eltari Kupang saat konferensi pers di Gedung kantor Gubernur NTT pada Kamis (40/01/3025)
Sie Nenot’ek Menyampaikan bahwa Curah hujan yang tinggi di Provinsi NTT menyebabkan terjadinya banjir dan longsor seperti yang terjadi di tiga daerah di NTT.
Menurut kepala Stasiun Meteorologi Eltari Kupang bahwa Provinsi NTT sudah berada pada periode puncak musim hujan dimana hal tersebut terpantau aktif nya Monsun asia fenomena La Nina Lemah Madden Julian Oscillian(MJO), sirkulasi Siklonik dan gelombang atmosfer Equtorial Rossby serta adanya daerah perlambatan kecepatan angin.
“Tiga daerah yang mengalami bencana longsor dan banjir yang dengan insentisitas sedang hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Kota Kupang dan NTT antara lain Kabupaten Malaka, Timor Tengah Selatan, dan Kota Kupang,” jelas Sie Nenot’ek.
Kepala stasiun meteorologi Eltari Kupang, Sie Nenot’ek juga mengatakan agar masyarakat senantiasa memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrim dari BMKG agar mengetahui sedini mungkin perkembangan cuaca dan dapat mewaspadainya.
Sementara itu Pj. Gubernur NTT Andriko Notosusanto pada kesempatan yang sama menghimbau masyarakat seluruh masyarakat NTT dalam menghadapai cuaca ekstrin agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrim berupa hujan lebat hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan kedepan dan juga diharapkan lebih waspada dan siaga.
“Kepada seluruh masyarakat NTT agar tetap waspada terhadap curah hujan yang cukup tinggi dan cuaca ekstrim yang akan berlangsung hingga Februari 2025,” himbau Pj. Gubernur NTT. ( CP)